Berebut Kursi Tuhan

Putus asa

Kecewa

Terserah, apa hendak kau rasa

Tak harus lapang dada

...

Luapkan semua

Mengutuk, mencaci, menghina

Hakmu itu untuk melontarkannya

Dengan sekeji apapun bentuknya

...

Memang sulit, serba sulit

Semuanya merasa sulit

Bukan cuma kau maupun mereka

Tentu, aku juga 

...

Hey, kau manusia

Yang karena engkau

Aku menderita

Saat ini, ada apa? 

...

Merengek-rengek memohon

Kepada-Nya yang memberimu cobaan

Oh, bukan 

Azab kata orang sebagian

..

Untuk apa kutukan 

Yang kau lontarkan

Pada tanah sebrang

Yang padanya kau tabuhkan genderang perang 

...

Untuk apa cacian

Kau lemparkan

Kepada mereka yang

Sedang menikmati kehidupan 

...

Dan kau hanya diam

Tak berbuat apa

Kecuali kelakuan

Yang sia

..

Tak heran

Sedikitpun kutak mengherankan

Kau yang sangat jelas 

Terlihat dengan mata telanjang

...

Bahkan kau sendiri

Yang memamerkannya padaku

Kebodohan dan keangkuhan

Dirimu sedari dulu

...

Diam,

Aku muak mendengarnya

Tidakkah kau merasakan

Manusia saling berebut Kursi Tuhannya

Komentar