Ummatan Amatiran

O, wahai keindahan yang melampaui sifat indah. Yang tiada nama yang pantas sebagai perumpamaan keindahannya. Karena keindahan justru merujuk kepadanya. 

Maafkan kami yang berlaku buruk di atas namamu. Yang selalu menyanjung diri kami sendiri dibalik ucapan sanjungan terhadapmu. Yang selalu menirumu tapi karena nafsu dan kehendak serta ego kami sendiri. 

O, wahai cahaya yang meliputi segala alam. Maklumlah kami yang mengaku umatmu namun tak pandai berlaku semestinya. Kami, yang bertutur-kata cinta kepadamu justru tak pandai menebar cinta sepertimu. Maafkanlah kami yang mencintai ketenangan dan kedamaian justru selalu senang menebar kebencian dan merawat permusuhan. 

Maklumlah kami, yang keras kepala dan keras hati yang hanya mengingatmu untuk keperluan pamflet dan promosi diri, untuk memperkeras kepala dan hati lagi. Maafkanlah kami yang masih menjadi ummatan amatiran, yang bersholawat kepadamu bukan untuk bersholawat kepadamu justru untuk urusan pesugihan. 


Rumpin, 19 Oktober 2021

dinsudiro

Komentar