Beberapa pekan lalu aku mengunjungi rumah sahabatku di Bogor, seperti di tempat-tempat lainnya, di warung kopi maupun angkringan, persoalan sosial dan politik selalu menjadi topik yang renyah sebagai bahan untuk mencairkan suasana dalam pertemuan, setelah membahas persoalan yang antara aku dan dia punya pandangan yang sama, masuklah pada hal yang diantara kami punya pandangan yang berbeda. Laiknya seorang politisi dan seorang pengamat senior ulung yang sedang "ngerasani" politisi dan pemerintah di program salah satu stasiun televisi swasta yang populer itu.
"Kang, gubernur itu gimana sih kerjanya, seperti tidak tau apa yang harus dikerjakan", tanyanya sambil menuangkan air panas ke gelas yang sudah berisi bubuk kopi liong khas bogor.
Setiap manusia akan selalu memandang sesuatu dari sudut yang berbeda dan tidak akan pernah sama, seperti halnya dalam sebuah pernikahan, pasangan suami istri boleh saja memiliki pandangan yang sama bahwasanya keduanya memiliki pandangan yang sama atas perasaannya masing masing. Tapi soal pembelanjaan rumah tangga, jangan harap selalu sama. Demikianlah Tuhan menyiapkan momen untuk manusia agar bisa saling mengenal dan memahami satu sama lain.
"Ya memang, tapi beliau itu salah satu gubernur yang hebat, beliau punya latar belakang filosofi di "karyanya"", jawabku mengherankan dia, setelah menyeruput kopi yang sudah disajikannya, aku melanjutkan jawabanku.
"Dewasa ini, jarang sekali kita menemukan sosok pemimpin yang "karyanya" didasari oleh nilai filosofi. Menjadikan peristiwa masa lalu sebagai pijakan menghadapi masa kini dan masa depan, dimana filosofi merupakan hal yang substantif dikehidupan masyarakat indonesia, dan itu merupakan kekayaan kita sebagai Bangsa yang Besar bahkan sebelum Negara ini terbentuk.
"Coba bayangkan, kalau kita melihat karya masa lalu, tidak ada yang lepas dari nilai filosofi yang sangat substantif, anda tau gapura?, penamaan gapura bukan diambil dari nama artis yang karena filemnya tembus 1 juta viewers loh. Gapura itu berasal dari bahasa arab "غفر", bentuknya dua tiang yang darinya orang memalui suatu jalan itu. Dan dua tiang itu merupakan simbol dua kalimat syahadat. Artinya, Orang yang di kehidupannya melalui dua kalimat syahadat "ber-Islam", maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan kehidupannya akan selamat dunia dan akhirat."
"loh..., masa sih gapura itu sejarahnya seperti itu ?"
"loh kok belum tau ?"
"iya baru tau, makasih loh"
"padaha cerita ini udah populer loh, heuheu...".
"Tapi tetep, saya ga suka sama Gubernur itu" tangkasnya sedikit tertawa, sambil menyuguhkan makanan ringan yang baru saja dibukanya.
"Bentar, ini lagi ngomongin Gubernur yang mana ya ?"
Komentar
Posting Komentar