Menghilang dari kicauan burung dan ayam

 "Apa yang kau harapkan dari perbuatan busukmu?, Sedangkan dia tidak akan mendatangkan apa-apa kecuali kesengsaraan yang berkelanjutan dan penyesalan yang mendalam." Suara itu mulai  samar,  sedikit terdengar suara itu kemudian mengatakan, "Bangkit.". 

Siulan burung dan ayam yang mengisyaratkan waktu subuh mengiringi langkahku menuju sumur untuk ku timba dan ku gunakan untuk berwudhu. Dan lagi, surat itu (Masnavi), yang ditulisnya  melengkapi kata-kata yang sempat menyamar itu, tuturnya;

Begitu lama hati tak melihat Sang Pemberi kesadaran, 

begitu lama anak panah tidak dilepaskan ke sasarannya oleh sang pemanah,

Orang buta mengira kudanya hilang, padahal

 dia sedang memacu kudanya dengan kencang dalam perjalanan,

Dengan menangis dan menyidik orang, yang berkepala dingin itu 

lari dari pintu, bertanya-tanya dan mencari-cari. 

"Di mana dan siapa yang mencuri kudaku?"

Wahai pengendara yang tangkas, 

jika engkau ingin mencari kudamu, temuilah dirimu sendiri!. 

Roh hilang (dalam pandangan) karena wujudnya begitu nyata dan dekat;

Setelah menunaikan sholat, aku memejamkan mata dan kembali menghilang dari kicauan burung dan ayam itu. 

Komentar